JPIC SVD Ruteng Gelar Panen Perdana Bersama Kelompok Wanita Tani Soverdia (KWT) Sebagai Kelompok Dampinganya Di Mondo Desa Bajak Kec, Reok, Kab, Manggarai

JPIC SVD Ruteng  Gelar Panen Perdana Bersama Kelompok Wanita Tani Soverdia (KWT) Sebagai Kelompok Dampinganya  Di Mondo Desa Bajak Kec, Reok, Kab, Manggarai

 

Panen perdana ini dilakukan pada Jumat (31/05) di kebun sayur organik milik warga dusun Mondo pada lahan seluas 3,5 hektare. Koordinator JPIC SVD, Pater Simon Suban Tukan kepada awak media disela-sela panen perdana ini mengatakan, kerja sama penggarapan lahan ini merupakan bagian dari pelayanan Gereja melalui JPIC.

Pelayanan Gereja melalui JPIC, kata dia, fokus pada upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan perawatan bumi. Dalam tugasnya, selama ini JPIC telah melakukan berbagai advokasi terhadap masyarakat dalam upaya merawat serta menjaga lingkungan.

“Di gereja, kita punya satu bagian pelayanan yang disebut dengan JPIC, Justice,Peace, and Integrity of Creation. JPIC ini bertugas dalam menjaga kelestarian lingkungan, perawatan terhadap bumi dan karena itu selama ini kita sudah membuat advokasi terhadap masyarakat terkait bagaimana merawat bumi,”kata Pater Simon.

Upaya yang sudah dilakukan selama ini, menurut dia belum cukup menyentuh kebutuhan masyarakat khususnya umat yang mereka dampingi selama ini. Oleh karena itu, JPIC bekerja sama dengan Suluh Lingkungan (SL) Consultant yang selama ini fokus dalam pertanian organik ramah lingkungan. Selanjutnya bersama lembaga itu, JPIC memutuskan untuk memaksimalkan lahan warga setempat yang selama ini tidak dimanfaatkan.

“Tahun lalu saya bertemu dengan orang dari SL consultant. Lalu kemudian berpikir memanfaatkan lahan-lahan yang ada di masyarakat terutama daerah pesisir sungai yang airnya mengalir terus. Lalu kita putuskan untuk berjuang memanfaatkan lahan ini semaksimal mungkin maksudnya supaya masyarakat disini mengelolah lahan ini secara maksimal dan berkelanjutan sehingga membantu masyarakat”,ujarnya.

 

Kebun sayur organik petani binaan JPIC SVD dan SL Consultant. Foto oleh:Elvis,florespedia/kumparan.com

Bersama SL Consultant, JPIC memilih lahan di pesisir sungai Wae Pesi di Mondo, Desa Bajak. Di kampung tersebut, mereka memperkenalkan teknologi ramah lingkungan serta penggunaan pupuk cair organik bersumber dari kotoran ternak yang diolah dengan radiator Biogas.

Karena persoalan air adalah persoalan utama warga disana, JPIC dan SL consultant menghadirkan dua unit pompa barsha atau pompa air bertenaga air yang didatangkan dari Belanda. Keberadaan pompa tersebut membantu masyarakat setempat karena air dari Sungai Wae Pesi bisa dimanfaatkan untuk lahan mereka.

Pater Simon menjelaskan, seluruh peralatan serta pupuk yang mereka gunakan dalam menggarap lahan bersama warga Mondo berbasis ramah lingkungan. Hal ini, kata dia, selain membwa keuntungan secara ekonomi, JPIC juga bertanggung jawab memberikan teori tentang pengelolahan sumber saya alam secara berkelanjutan.

“Ini sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi dan secara tidak langsung juga turut mengambil bagian dalam merawat bumi karena telah memanfaatkan teknologi berbasis ramah lingkungan,”jelasnya.

Sementara itu, Fransiskus Moso salah seorang pemilik lahan yang dikonfirmasi media ini mengaku, selama ini dirinya belum memanfaatkan lahan tersebut secara maksimal karena ketersediaan air dan hanya dimanfaatkan saat musim hujan.

“sebelumnya lahan pernah satu kali digunakan untuk tanam jagung karena curah hujan stabil namun setelahnya lahan ini hanya digunakan sebagai lahan untuk melepaskan sapi milik warga setempat. Namun setelah kami menerima program yang didampingi oleh JPIC SVD dengan teknologi berbasis ramah lingkungan yang diusulkan lahan ini benar-benar bermanfaat.”ujar Fransiskus.

Dengan kondisi saat ini, ia mengaku, dia dan pemilik lahan lain akan akan terus menanam tanpa mengenal musim. Pantauan media ini, dalam panen tersebut, JPIC bersama petani setempat memanen sayur jenis bayam merah, bayam hijau serta sawi.

Turut hadir dalam acara panen perdana tersebut, Direktur Suluh Lingkungan Adrianus Petrus Lahur, Staf Ahli Bupati Manggarai Marselinus Gambang, Camat Reo Kanisius Tonga, Kades desa Bajak dan anggota kelompok Wanita Tani Soverdia