PENGUATAN HAK (SOSIAL-EKONOMI) MASYARAKAT DAMPINGAN MELALUI PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA

Dalam menghadapi situasi pandemi oleh keluarga-keluarga dampingan JPIC SVD Ruteng, pada tanggal 27-28 Mei 2020. Kegiatan diadakan di kantor JPIC SVD Ruteng dengan jumlah peserta sebanyak 36 orang dengan tetap mengikuti instruksi dan protokol dari pemerintah, dinas kesehatan dan lembaga-lembaga pemerhati lainnya. Kegiatan dimaksud terkait manajemen pengelolaan keuangan keluarga. Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang mengelolah keuangan rumah tangga ditengah wabah yang melanda sebagian besar wilayah dunia.

Dalam sambutan awal, Pater Simon mengungkapkan bahwa meskipun di tengah situasi pandemic virus corona yang massif dan sangat berbahaya ini, kita sebagai satu keluarga besar tetap optimis dan terus berkarya untuk kemajuan bangsa dan Negara, dan kemajuan wilayah kita serta rumah tangga dan keluarga kita masing-masing. Kita tahu dan sadar bahwa sudah banyak korban jiwa, banyak yang terjangkit virus corona, dan banyak yang masih dirundung duka dan kecemasan. Tetapi kita yakin bahwa semuanya akan berlalu ketika kita mampu menghadapi situasi ini dengan optimis, sama-sama kerja dan disiplin diri.

Dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat, seringkali ditemukan bahwa ada orang yang memiliki kelebihan dari aspek sosial-ekonomi, yang mana tidak dimiliki orang lain. Dan ada orang yang memiliki kekurangan, yang juga tidak dimiliki lainnya. Perbedaan ini harus disadari sebagai satu kekayaan jika semuanya saling mengisi. Yang mempunyai lebih harus rendah hati untuk mengisi yang kurang, dan yang kurang harus terbuka untuk meminta pada yang lebih. Dengan demikian, apa yang kita sebut kerjasama dapat tercapai.

PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan hari pertama dimulai dengan doa pembukaan dan sambutan dari koordinator JPIC SVD Ruteng. Pater Simon lebih menekankan terkait ketahanan ekonomi masyarakat di tengah wabah Covid-19. Banyak orang diberhentikan dari pekerjaannya dan arus kehilangan pekerjaan sangat tinggi. Hal ini berakibat pada pemenuhan kebutuhan akan uang, sandang, pangan dan papan. Untuk itu, semua kita diharapkan bisa mengatur dengan baik alur keuangan rumah tangga sehingga kita benar-benar tidak mengalami krisis eknomi dan bisa survive dalam situasi pandemi ini.

Setelah sambutan awal, peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok selama 2 hari penuh untuk menemukan persoalan keuangan rumah tangga dan mencatat solusi yang kerap ditempuh untuk menanggulanginya. Setelah berdiskusi, peserta menyampaikan hasil diskusi dalam kelompok kepada semua peserta. Dalam catatan tim, kebanyakan peserta menemukan masalah yang sama terkait keuangan keluarga yakni defisit yang diakibatkan karena pengeluaran lebih besar dibanding dengan pemasukan. Hal ini disebabkan karena beberapa urusan mendadak yang sudah menjadi rutinitas seperti kebutuhan pendidikan anak, urusan adat-istiadat, dan pengembalian pinjaman dari beberapa lembaga. Namun masih ada kendala lain yang ditemukan yakni etos kerja di kebun dan sawah sudah mulai berkurang dan hasil panen tidak maksimal.

Solusi yang ditemukan adalah meminjam di tempat lain/talang, bekerja ekstra dan meminta bantuan keluarga dekat. Selain itu, belum ada pembukuan yang baik untuk keuangan keluarga, maka ada beberapa peserta sudah mulai dengan pencatatan keuangan keluarga dan mulai meningkatkan semangat menabung.

Pada kesempatan yang sama, tim JPIC memberikan solusi bahwa setiap awal atau akhir bulan semua kita wajib membuat perkiraan pendapatan dalam bulan dan pengeluaran. Jika pengeluaran masih lebih besar maka kita bisa cari jalan lain atau berusaha bekerja lebih ekstra. Selain itu, diharapkan warga tidak menjual tanah tetapi berusaha untuk mengolahnya dengan inovasi terbaru. Dan, pencatatan alur keuangan keluarga sangat penting. Masyarakat juga harus mulai merubah pola keuangan lama yakni pendapatan dikurangi pengeluaran sama dengan tabungan MENJADI pendapatan dikurangi tabungan sama dengan pengeluaran.

Pada akhir pertemuan, ada beberapa point penting yang ditekankan oleh tim JPIC SVD yakni:

  1. Semua warga sebisa mungkin tidak menjual tanah apalagi itu adalah tanah warisan orangtua. Jika mendesak maka terapkan sistem kontrak saja. Dan, tingkatkan etos kerja di lahan masing-masing untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga
  2. Sebisa mungkin mendaftar jadi anggota pada koperasi dan membuat arisan bersama
  3. Membuat pembukuan untuk mencatat alur keuangan keluarga setiap bulan
  4. Menerapkan pola: pendapatan – tabungan = pengeluaran