Pada tanggal 29 Februari 2020, JPIC SVD Ruteng melakukan Launching Program 2020 yang dikemas dalam tema “Membaca Alternatif Pembangunan Melalui Inisiatif Lokal”. Kegiatan berlangsung di Aula Provinsial SVD Ruteng dan dihadiri oleh 36 peserta (L: 30, P: 6). Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama yakni P. Simon Suban Tukan, SVD (Direktur JPIC SVD Ruteng) dan Bpk. Adrianus Lagur (Konsultan JPIC SVD Ruteng).Dalam kegiatan ini, pater Simon menjabarkan strategi dan program JPIC SVD Ruteng di tahun 2019, dan juga strategi dan program tahun 2020. Dua program besar yang dijalankan JPIC SVD Ruteng adalah program Advokasi dan Pemberdayaan. Kedua program ini saling mendukung dan menunjang demi tujuan keadilan, perdamaian, keutuhan ciptaan, dan kesejahteraan bersama. Seruan moral yang terekam bahwa orang harus kembali ke kampung dan mengolah lahan yang ada, terutama kaum muda. Pater Simon membandingkan situasi saat ini antara Kota dan Desa, antara Pilihan dan Peluang. Banyak orang yang dari desa teralienasi menjadi orang Kota karena berbagai motivasi. Namun yang pasti bahwa orang mulai menghindari desa yang kotor-kasar, sunyi, hanya orang-orang tua saja. Mereka sudah tercerabut dari akar sosial budayanya, tercerabut dari identitas dirinya. Dalam kegiatan ini, pater Simon menjabarkan strategi dan program JPIC SVD Ruteng di tahun 2019, dan juga strategi dan program tahun 2020. Dua program besar yang dijalankan JPIC SVD Ruteng adalah program Advokasi dan Pemberdayaan. Kedua program ini saling mendukung dan menunjang demi tujuan keadilan, perdamaian, keutuhan ciptaan, dan kesejahteraan bersama. Seruan moral yang terekam bahwa orang harus kembali ke kampung dan mengolah lahan yang ada, terutama kaum muda. Pater Simon membandingkan situasi saat ini antara Kota dan Desa, antara Pilihan dan Peluang. Banyak orang yang dari desa teralienasi menjadi orang Kota karena berbagai motivasi. Namun yang pasti bahwa orang mulai menghindari desa yang kotor-kasar, sunyi, hanya orang-orang tua saja. Mereka sudah tercerabut dari akar sosial budayanya, tercerabut dari identitas dirinya. Pada kesempatan yang sama, pak Adi Lagur menampilkan beberapa strategi kerjasama JPIC SVD Ruteng dengan CV. SL Consultant dalam menjinakkan orang untuk kembali ke desa. Beberapa yang sudah dijalankan selama satu tahun yakni program 3G (Go Green, Go Clean, dan Go Organik) dengan penerapan pada pertanian Hortikultura di desa Bajak dan desa Lungar, penggunaan Bio Digester dari kotoran ternak, pelatihan pasca panen dan pelatihan pencegahan Hama pada tanaman, dan produksi dan penggunaan pupuk organic cair (POC). Kerjasama dalam implementasi program ini juga bertujuan untuk mengolah lahan tidur menjadi lahan produksi, penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, dan efisiensi anggaran kerja. Pada kesempatan penutup, pater Simon kembali mengajak semua peserta dan semua masyarakat untuk mencintai kerja tangan dan kerja tanah, kembali ke kampung dan mulailah bertani secara professional. Begitu banyak peluang usaha di desa, begitu banyak pula tamatan sarjana dari desa. Orientasi pendidikan harus kembali ke tangan dan ke tanah.